Tuesday, December 1, 2009

Central Park, 28 Mei 1996

Di Taman ini, saya adalah seekor burung.
Terbang beribu-ribu mil dari sebuah negeri yang tak mengenal musim,
bermigrasi mencari semi, tempat harum rumput bisa tercium,
juga pohon-pohon, yang tak pernah kita tahu namanya atau umurnya.

Aroma kayu, dingin batu, bau perdu dan jamur-jamur
adakah mereka bernama, atau berumur?
manusia menamai mereka, seperti orang tua memanggil anak-anaknya,
meskipun tumbuhan itu lebih tua.

Ditaman ini hewan hanya bahagia,
seperti saya, seorang turis di New York.
Apakah keindahan perlu dinamai?
(Ayu Utami, Saman)
written for Cinnamon~

1 comment:

Anonymous said...

Di hiruk pikuk pesta ini aku terdiam
Sorot lampu berkilau serupa dengan dandanan menor wanita berkaki jenjang
Dengan senyuman riang atau bahkan senyum palsu yang terlalu dipaksakan
Apa benar ini yang dinamakan pesta?
Aku mulai tersenyum
Tetap terasa janggal
Di balkon itu hanya ada sebuah lilin
Namun terdapat hiasan sinar bulan berbingkaikan awan
Lalu ada kamu dan genggaman tanganmu
Sepertinya pohon menjadi tersenyum lalu melambaikan dahannya
Aku tersadar
Disinilah pestaku
Cukup dengan kamu, desir angin, dan senyum hangat si pohon tua
Sempurna...